Postingan

Pkkmb day 2

Gambar
  Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Sesuai kata Kak Bagas Satrio Wicaksono di PKKMB Universitas Nahdhotul Ulama Surabaya ( Unusa ) tantangan besar kita itu sama dengan peluang kita yaitu teknologi. Seperti contoh yaitu AI. kita bisa memanfaatkan AI sebaik, sebijak, sekreatif mungkin. Soalnya tidak ada permasalahan ketika kita menggunakan AI. Karena di jaman ini dengan kemajuan teknologi harus ikut juga kemajuan teknologi ini. Tapi, point point utama tetap harus natural dari kita. Seperti, pembuatan essai, pembuatan karya ilmiah, dan pembuatan skripsi.   Bagaimana bersosial media? Sosial media merupakan peluang yang sangat besar. kita bisa membangun personal branding diri kita dengan cara menunggah konten apa yang kita inginkan. kita tidak bisa mengatur faktor eksternal, tapi bagaimna cara kita menyikapinya, kita harus bisa melihat sis positif dari kritikan orang orang. Berikut merupakan point point yang dapat saya simpulkan sebagai berikut: Keb

Critical think meningkat martabat bangsa terangkat

Gambar
  Narasumber: dr. Pulung Siswantara, S. KM, M. kes Hal paling penting adalah tidak berhenti bertanya, rasa ingin tahu memiliki alasan tersendiri untuk keberadaannya  -Albert Einstein Banyak penemuan tercipta karena pemikiran kritis, seperti Terciptanya buah semangka kotak oleh masyarakat Jepang karena mereka berfikir bahwa bentuk yang paling tidak efisien untuk mengisi ruang adalah lingkaran, sedangkan bentuk yang paling efisien adalah kotak, sehingga terciptalah semangka kotak.  Contoh lainnya adalah mengapa tripod berkaki 3? Jawabannya adalah karena kaki 3 memiliki keseimbangan paling baik.  Baca juga blog teman saya: https://awimattafsir.blogspot.com/2024/09/mahasiswa-bebas-narkoba-menuju-generasi.html

Pembinaan gerakan nasional revolusi mental dan intoleransi

Gambar
 Narasumber: Yudi Latif, MA, PhD.  "Indonesia adalah negara pelopor dan negara pertama yang mendeklarasikan kemerdekaan setelah perang dunia II. " Martin Luther King Jr. Berkata "i have a dream, suatu saat masyarakat berkulit putih bisa setara dengan masyarakat berkulit hitam sehingga mereka bisa ikut menentukan sejarah Amerika. Sampai pada akhirnya Barack Obama yang pernah belajar di Indonesia dan terinspirasi oleh semangat Bandung menjadi presiden AS.  Ada 2 faktor yang menentukan kemajuan bangsa, yaitu faktor turun temurun (seperti geografis) dan faktor modal sumber daya insani.  Napoleon Bonaparte pernah berkata" 2/3 hal penting dari peperangan adalah mental dan karaktet, sisanya adalah kekuatan senjata." Potensi masyarakat saat ini jauh lebih baik daripada dulu, tetapi harus bisa dibentuk dengan baik atau bisa menjadi bumerang bagi negeri itu sendiri.  Ada 2 jenis karakter, yaitu karakter pribadi dan karakter umum Untuk membentuk karakter pribadi yang baik

GENERASI EMAS UNTUK INDONESIA

Gambar
Narasumber: dr. Ginanjar rahimawan, SE, MM Hal yang harus disiapkan mahasiswa saat ini: 1. Ubah mindset    ~Mindset salah❌=kuliah saatnya bebas    ~Ubah mindset✅=kuliah saatnya siapkan masa depan     ~Mindset salah❌=belajar nunggu dosen     ~Ubah mindset✅=belajar secara mandiri                        3sks - 50'dikelas-50'mandiri-50'tugas "Zaman sudah berubah, semua punya kesempatan yang sama"   -dr. Ginanjar 2. Tingkatkan skill set Komunikasi lemah? Tingkatkan dgn latih saat presentasi tugas Wirausaha? Tingkatkan dengan ikut organisasi "Upayakan gunakan waktu di kuliah untuk berlatih kritis" 3. Siapkan Toolset Digital skill,Ms office,Social media, rtificial Intelligence semua itu tingkatkan dengan mempelajari fitur"nya dan belajar di YouTube Lulus punya pengalaman: 1.cari part time job 2. Jadi freelancer 3.magang sesuai bidang ilmu   Pembinaan gerakan nasional revolusi mental dan intoleransi Narasumber: Yudi Latif, MA, PhD.  "Indonesia adalah n

Dosen Unusa Edukasi Santriwati tentang Penyakit TB Paru

Gambar
  Berita ,  Berita Dosen dan Staf ,  Berita Mahasiswa Dosen Unusa Edukasi Santriwati tentang Penyakit TB Paru 22 Agu Pasuruan  – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ( Unusa ) baru-baru ini melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan di Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim. Penyuluhan ini untuk  mengenalkan tanda dan gejala penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, serta mengedukasi tentang pentingnya pemeriksaan dini dan cara pencegahan penyakit tersebut. Penggagas pengmas, Dr. dr. Bastiana, Sp.PK mengatakan penyakit TB Paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, masih menjadi salah satu penyakit menular yang signifikan di Indonesia. Tingginya angka kejadian TB Paru menunjukkan bahwa penyakit ini masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Banyaknya penderita TB Paru yang tidak terdeteksi secara dini memperparah penyebaran penyakit ini, terutama di lingkungan padat penduduk. “Dalam penyuluhan ini, lebih menekankan pentingnya mengenali g